Contoh Kasus Yang Paling Sering Terjadi dan Dialami
Dalam Budidaya Hidroponik Sayuran Daun.
Hidroponik merupakan cara budidaya tanaman (dalam hal ini sayuran) yang terukur. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, budidaya secara hidroponik juga harus memperhatikan parameter-parameter yang dibutuhkan tanaman secara terukur, antara lain kecukupan sinar Matahari, kecukupan unsur hara (Nutrisi), dan kondisi lingkungan budidaya (suhu air, rh, suhu udara).
Tulisan ini akan membahas beberapa kasus yang paling sering terjadi dan dialami oleh pemula dalam berhidroponik, ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan budidaya hidroponik antara lain :
A. Faktor Sinar Matahari
Sinar Matahari memegang peranan yang sangat penting dalam budidaya sayuran yaitu untuk proses fotosintesis. Tanaman Sayuran yang kurang mendapatkan sinar matahari akan terjadi gejala etiolasi atau yang sering di sebut sebagai “kutilang” (kurus tinggi langsing). berikut ini contoh foto tanaman yang mengalami gejala etiolasi :
Ket: Etiolasi yang terjadi pada waktu semai
Penyebab :
Contoh gambar di atas adalah etiolasi pada waktu semai, ini terjadi karena pada waktu semai dan benih sudah sprout tidak taruh di tempat yang terkena sinar matahari .
Solusi :
Pada waktu semai hendaknya setelah benih sprout segera di taruh di tempat yang terkena matahari langsung, atau jika takut lupa memindahkan ya pada saat semai langsung di taruh di tempat yang full sinar matahari.
Ket : Contoh gambar tanaman sayuran dewasa yang etiolasi
Penyebab :
Gambar diatas merupakan contoh sayuran dewasa yang mengalami etiolasi di karenakan kurang sinar matahari, dari gambar dapat di analisa bahwa tanaman selada di tanam di pinggir tembok sehingga selada tumbuh memanjang ke atas di karenakan tanaman kelebihan hormon auksin, pada akhirnya tanaman selada ini akan pahit di rasakan. Sedangkan pada gambar pokchoy diatas gejala etiolasi dapat di analisa bentuk daun yang menggulung kebawah.
Solusi :
Budidaya sayuran sebaiknya dilakukan di tempat terbuka yang full sinar matahari, hindari penggunaan naungan, jika terpaksa menggunakan naungan seperti paranet untuk mengurangi kenaikan suhu akibat panas terik matahari sebaiknya digunakan di waktu yang terbatas, misalnya pada saat siang hari saat panas terik dan hanya sekitar 1 jam saja.
B. Defisiensi Unsur Hara
Mungkin ada yang bertanya mengapa bisa terjadi defisiensi unsur hara ? Apakah karena faktor Nutrisi AB Mix saja ?
Jawabannya tentunya tidak, defisiensi unsur hara bisa terjadi karena memang unsur hara yang ada di dalam Nutrisi AB Mix ada yang kurang pada saat membuat Nutrisi, atau bisa juga faktor bahan Nutrisi, tapi yang tidak kalah penting adalah faktor lingkungan budidaya sayuran hidroponik (kondisi air, rh, suhu udara).
Berikut ini contoh gambar defisiensi unsur hara :
a. Defisiensi Unsur Fe
Ket : Gambar Tanaman dengan defisiensi unsur hara fe
Gejala yang paling jelas dari kekurangan zat besi pada tanaman yang biasa disebut daun klorosis. Di sinilah daun tanaman menguning, tapi urat-urat daun tetap hijau. Fe diperlukan untuk fungsi enzim banyak dan sebagai katalis untuk sintesis klorofil. Hal ini penting untuk bagian tumbuh pada tanaman muda. Kekurangan warna daun pucat daun muda diikuti dengan menguningnya daun dan pembuluh daun. Dalam kondisi pH tinggi (basa) besi tidak tersedia bagi tanaman
Penyebab :
Defisiensi unsur hara fe dalam hidroponik biasanya di sebabkan pH air nutrisi yang cenderung tinggi (>7), pH air nutrisi yang ideal untuk budidaya sayuran secara hidroponik adalah di range 5,5 – 6,5.
Solusi :
- Jaga pH air nutrisi di angka ideal agar tanaman bisa menyerap unsur fe secara optimal, bisa di lakukan dengan penggunaan pH up atau pH down, namun penggunaan pH up/down harus secara hati hati dan terukur.
- pH yang tinggi biasanya sebagai akibat kenaikan suhu air karena kondisi lingkungan yang juga panas, terutama di dataran rendah, solusi yang kedua yang dapat di lakukan adalah, jaga suhu air nutrisi, bisa dengan mempebesar kapasitas tandon, serta penggunaan pH buffer dalam Nutrisi AB Mix yang di gunakan, untuk menjaga kestabilan pH air nutrisi agar tidak sering terjadi pH swing, gunakan MKP sebagai bahan pembuatan Nutrisi AB Mix. Selain itu penggunanaan fe dengan chelate EDDHA juga bisa menjadi solusi, fe dengan chelte EDDHA bisa stabil di pH tinggi (>7)
b. Defisiensi Unsur Ca
Ket : Gambar Selada Keriting, Butterhead, dan Romaine yang mengalami tipburn
Defisiensi unsur Ca yang paling kasat mata banyak terjadi pada jenis selada, ditandai adanya pucuk daun yang seperti terbakar atau gosong, keadaan ini biasa di sebut sebagai Tip burn, yaitu kondisi dimana Kalsium (Ca) tidak naik sampai ke ujung daun.
Penyebab:
Penyebab tip burn bukan semata-mata kekurangan Ca saja, bisa jadi Ca ada cukup di Nutrisi AB Mix, tapi Ca tidak terserap dengan baik oleh tanaman. Hal ini bisa disebabkan karena salah di pemberian nutrisi, bisa karena kurang atau kelebihan nutrisi. Namun yang perlu menjadi perhatian untuk petani hidroponik di dataran rendah yang panas adalah RH yang rendah dan suhu yang tinggi juga menjadi penyebab utama Ca tidak terserap dengan baik oleh tanaman
Solusi :
- Perbaiki manajemen pemberian nutrisi dan cek rasio unsur Ca pada nutrisi yang di gunakan.
- Jaga RH dan suhu udara yang ideal, tapi ini merupakan tantangan untuk dataran rendah
- Hal terakhir yang dapat di lakukan selain dua hal di atas adalah, gunakan benih selada yang tahan terhadap cuaca panas dan RH rendah.
Contoh kasus dan gambar gambar diatas kami dapatkan dari banyaknya pertanyaan berulang yang ada di beberapa group hidroponik yang kami ikuti, semoga tulisan ini dapat memberikan sedikit penjelasan mengenai kasus yang sering terjadi dan solusi yang mungkin dapat di terapkan dalam berhidroponik. Sukses selalu untuk kita semua.